Liquifraksi
*Mengenal Likuifaksi*
Inti dari konsep likuifaksi adalah suatu kondisi dimana material lepas (unconsolidated) berubah karena proses liquified (berasal dari bahasa Inggris yang secara harafiah berarti peluluhan/pencairan), yakni transformasi material berbutir dari kondisi solid menjadi cair sebagai akibat dari peningkatan tekanan air pada pori-pori material.
Likuifaksi merupakan hilangnya kekuatan tanah sehingga tanah tidak memiliki daya ikat.
Likuifaksi terjadi karena ada getaran gempa yang memicu terjadinya fraksi (butiran) kasar yang terkumpul di bawah dan butiran halus serta air akan keluar. Getaran yang dihasilkan dari gempa membuat tekanan air meningkat & membuat sifat tanah berubah dari padat (solid) jadi cair (liquid).
Lapisan sedimen yang berumur muda (kala holosen, terbentuk paling kurang dalam 10.000 tahun terakhir) paling rentan terhadap likuifaksi. Lanau hingga kerikil halus yang bersortasi baik, memiliki ketebalan hingga beberapa meter, dan jenuh air. Lapisan sedimen dengan karakter tersebut sering dijumpai di sepanjang aliran sungai, pantai, bukit pasir, dan pada daerah dimana angin mengendapkan dan mengakumulasi material halus dan lepas.
Efek yang dapat ditimbulkannya adalah menurunnya permukaan tanah di tempat terjadinya likuifaksi. Penurunan permukaan tanah dapat membuat permukaan menjadi dekat atau malah berada di bawah muka
air tanah. Hal ini akan lebih buruk lagi jika ternyata terdapat struktur – struktur geologi di daerah tersebut.
http://geomagis15.blogspot.com/2017/07/likuifaksi-liquefaction-bahaya-sekunder_7.html?m=1#.WWBptvKwtic
Inti dari konsep likuifaksi adalah suatu kondisi dimana material lepas (unconsolidated) berubah karena proses liquified (berasal dari bahasa Inggris yang secara harafiah berarti peluluhan/pencairan), yakni transformasi material berbutir dari kondisi solid menjadi cair sebagai akibat dari peningkatan tekanan air pada pori-pori material.
Likuifaksi merupakan hilangnya kekuatan tanah sehingga tanah tidak memiliki daya ikat.
Likuifaksi terjadi karena ada getaran gempa yang memicu terjadinya fraksi (butiran) kasar yang terkumpul di bawah dan butiran halus serta air akan keluar. Getaran yang dihasilkan dari gempa membuat tekanan air meningkat & membuat sifat tanah berubah dari padat (solid) jadi cair (liquid).
Lapisan sedimen yang berumur muda (kala holosen, terbentuk paling kurang dalam 10.000 tahun terakhir) paling rentan terhadap likuifaksi. Lanau hingga kerikil halus yang bersortasi baik, memiliki ketebalan hingga beberapa meter, dan jenuh air. Lapisan sedimen dengan karakter tersebut sering dijumpai di sepanjang aliran sungai, pantai, bukit pasir, dan pada daerah dimana angin mengendapkan dan mengakumulasi material halus dan lepas.
Efek yang dapat ditimbulkannya adalah menurunnya permukaan tanah di tempat terjadinya likuifaksi. Penurunan permukaan tanah dapat membuat permukaan menjadi dekat atau malah berada di bawah muka
air tanah. Hal ini akan lebih buruk lagi jika ternyata terdapat struktur – struktur geologi di daerah tersebut.
http://geomagis15.blogspot.com/2017/07/likuifaksi-liquefaction-bahaya-sekunder_7.html?m=1#.WWBptvKwtic
Comments
Post a Comment